Langsung ke konten utama

Lavender marriage artinya dan contohnya?

Lavender Marriage: Pengertian dan Contohnya

Pengertian Lavender Marriage
Lavender marriage adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pernikahan antara dua individu, biasanya pasangan heteroseksual, yang bertujuan untuk menutupi orientasi seksual atau identitas gender mereka dari publik. Pernikahan ini sering terjadi untuk menghindari stigma sosial, diskriminasi, atau tekanan dari masyarakat, keluarga, maupun karier. Istilah "lavender" digunakan karena warna tersebut sering diasosiasikan dengan komunitas LGBTQ+.

Lavender marriage sering kali bukan berdasarkan cinta romantis, tetapi lebih pada kepentingan praktis atau strategis, seperti menjaga reputasi, menyembunyikan hubungan homoseksual, atau melindungi karier seseorang di bidang tertentu, seperti politik atau hiburan, yang sensitif terhadap isu orientasi seksual.

Contoh Lavender Marriage

1. Tokoh Selebritas Hollywood Klasik
Pada era 1920-an hingga 1960-an, lavender marriage banyak terjadi di Hollywood, di mana homoseksualitas dianggap tabu. Beberapa aktor dan aktris terkenal menjalani pernikahan "formal" untuk menjaga citra mereka sebagai bintang yang "normal" di mata publik. Misalnya:

Rock Hudson, seorang aktor Hollywood terkenal, menjalani pernikahan singkat dengan Phyllis Gates, yang diduga hanya untuk menutupi orientasi seksualnya.

Cary Grant dan Randolph Scott, dua aktor ternama, dikabarkan pernah tinggal bersama selama bertahun-tahun, meskipun mereka juga menjalani hubungan pernikahan formal untuk menjaga citra publik.



2. Politik dan Kehidupan Publik
Dalam dunia politik, lavender marriage juga pernah digunakan untuk melindungi karier politikus. Contohnya, seorang politisi yang memiliki orientasi homoseksual mungkin menikahi seseorang dari lawan jenis agar dianggap memenuhi norma sosial dan menghindari skandal yang dapat menghancurkan kariernya.


3. Budaya Asia
Di beberapa negara Asia yang masih konservatif, lavender marriage sering terjadi karena tekanan budaya. Contohnya, individu LGBTQ+ mungkin menikahi pasangan lawan jenis karena tekanan keluarga atau tradisi, meskipun mereka tetap menjalin hubungan romantis dengan pasangan sesama jenis secara rahasia.



Alasan di Balik Lavender Marriage

Tekanan Sosial: Banyak individu merasa bahwa mereka tidak punya pilihan selain menikah demi memenuhi harapan keluarga atau masyarakat.

Perlindungan Karier: Dalam beberapa industri, memiliki citra "normal" dianggap penting untuk kesuksesan.

Keamanan: Di negara atau lingkungan yang diskriminatif terhadap LGBTQ+, lavender marriage bisa menjadi cara untuk melindungi diri dari ancaman kekerasan atau diskriminasi.


Kesimpulan
Lavender marriage mencerminkan kompleksitas hidup di bawah norma sosial yang ketat dan diskriminasi terhadap LGBTQ+. Meski tampak seperti solusi praktis, pernikahan semacam ini sering kali membawa tekanan emosional bagi individu yang menjalani hubungan tersebut. Seiring dengan meningkatnya penerimaan terhadap keberagaman orientasi seksual dan identitas gender di banyak negara, lavender marriage semakin jarang terjadi, tetapi masih menjadi topik relevan di beberapa budaya yang lebih konservatif.


Bagikan

Salin Link | WhatsApp