Arti Lampu Hijau di Safa dan Marwah dalam Ibadah Sa’i
Dalam ibadah sa’i, yang merupakan salah satu rukun haji dan umrah, terdapat jalur antara Bukit Safa dan Marwah yang harus ditempuh oleh jamaah. Di tengah perjalanan antara kedua bukit ini, terdapat lampu hijau yang memiliki makna khusus dalam pelaksanaan sa’i.
Makna Lampu Hijau di Safa dan Marwah
Lampu hijau ini dipasang sebagai tanda bahwa di lokasi tersebut jamaah laki-laki disunnahkan untuk berlari kecil atau harwalah, sementara jamaah perempuan tetap berjalan seperti biasa. Tanda ini ditempatkan di dua titik sepanjang rute sa’i, yaitu di area yang dikenal sebagai Lembah Mina, tempat di mana dahulu Siti Hajar berlari kecil saat mencari air untuk putranya, Nabi Ismail.
Sejarah dan Hikmah di Baliknya
Kisah sa’i berawal dari perjuangan Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, dalam mencari air untuk bayinya, Ismail. Ia bolak-balik antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali, hingga akhirnya Allah mengabulkan doanya dengan memancarkan air zamzam. Di bagian yang kini ditandai dengan lampu hijau, Siti Hajar mempercepat langkahnya karena medan yang lebih rendah.
Dengan adanya lampu hijau ini, jamaah laki-laki dianjurkan untuk mengikuti jejak perjuangan tersebut dengan berlari kecil sebagai simbol ketekunan, kesabaran, dan keyakinan terhadap pertolongan Allah.
Kesimpulan
Lampu hijau di jalur sa’i bukan sekadar penanda biasa, tetapi memiliki makna sejarah dan nilai spiritual yang mendalam. Bagi jamaah laki-laki, ini adalah tempat untuk berlari kecil sebagai bentuk meneladani perjuangan Siti Hajar, sedangkan bagi jamaah perempuan, perjalanan tetap dilakukan dengan berjalan normal. Semua ini menjadi bagian dari hikmah dan keberkahan dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah.