Kenapa Tongkang Dilepas Saat Badai?
Dalam dunia pelayaran, terutama di perairan yang sering dilalui kapal tongkang, ada satu fenomena yang sering terjadi saat badai: kapal tongkang sengaja dilepas atau ditinggalkan oleh kapal penariknya (tugboat). Ini mungkin terlihat aneh, tetapi sebenarnya ada alasan logis dan teknis di balik keputusan ini.
1. Menghindari Risiko Karam atau Tenggelam
Tongkang biasanya tidak memiliki mesin sendiri dan bergantung sepenuhnya pada kapal tunda untuk bergerak. Saat badai besar datang, gelombang tinggi dan angin kencang bisa membuat kapal tunda kesulitan mengendalikan tongkang. Jika dipaksakan, kapal tunda bisa ikut terbalik atau tenggelam bersama tongkangnya.
Dengan melepaskan tongkang, kapal tunda bisa bermanuver lebih bebas dan mencari perlindungan, sehingga setidaknya satu aset (kapal tunda) bisa diselamatkan.
2. Mengurangi Beban dan Meningkatkan Keamanan Kapal Tunda
Saat cuaca buruk, berat dan ukuran tongkang yang besar bisa menjadi ancaman bagi kapal tunda. Tarikan dari ombak bisa menyebabkan tali tambat putus secara tiba-tiba atau bahkan menyeret kapal tunda ke dalam gelombang tinggi.
Jika kondisi semakin berbahaya, lebih aman bagi kapal tunda untuk melepas tongkang agar bisa bertahan dalam badai tanpa harus menarik beban tambahan yang sulit dikendalikan.
3. Tongkang Lebih Tahan Dibanding Kapal Tunda
Meskipun dilepas, tongkang biasanya tetap bisa bertahan dalam badai karena bentuknya yang stabil dan daya apung yang besar. Tongkang tidak memiliki mesin atau peralatan navigasi yang rentan rusak, sehingga lebih tahan terhadap ombak besar dibanding kapal tunda.
Dalam banyak kasus, setelah badai reda, tongkang yang hanyut bisa ditemukan kembali dan ditarik ke tempat aman.
4. Menghindari Kerusakan pada Infrastruktur Pelabuhan
Jika badai datang saat tongkang masih dalam perjalanan menuju pelabuhan, melepaskannya bisa menjadi pilihan untuk mencegah kerusakan lebih besar. Jika kapal tunda kehilangan kendali saat mendekati pelabuhan, tongkang yang terbawa arus bisa menghantam dermaga, kapal lain, atau bahkan infrastruktur penting seperti jembatan.
Dengan melepaskannya lebih awal, risiko ini bisa dikurangi, karena tongkang akan hanyut secara alami tanpa daya dorong dari kapal tunda.
5. Standar Keselamatan dalam Industri Pelayaran
Dalam dunia maritim, ada prosedur darurat yang mengatur kapan kapal harus melepaskan muatannya demi keselamatan. Melepaskan tongkang dalam badai adalah keputusan yang mengikuti standar keselamatan, terutama jika nyawa kru kapal tunda terancam.
Selain itu, pemilik kapal dan asuransi biasanya sudah mempertimbangkan kemungkinan ini, sehingga kehilangan atau kerusakan tongkang akibat badai sering kali sudah masuk dalam perhitungan risiko bisnis mereka.
Kesimpulan
Melepaskan tongkang saat badai bukanlah tindakan ceroboh, melainkan keputusan strategis untuk menyelamatkan kapal tunda dan kru. Tongkang yang hanyut lebih mudah ditemukan dan diselamatkan setelah badai, dibandingkan jika kapal tunda ikut tenggelam. Oleh karena itu, dalam kondisi darurat, keselamatan manusia dan kapal tunda menjadi prioritas utama dibanding mempertahankan tongkang tetap terikat.