Langsung ke konten utama

Kenapa Pesawat Bisa Terbang Padahal Berat?

Kenapa Pesawat Bisa Terbang Padahal Berat?

Pernahkah kamu bertanya-tanya, bagaimana mungkin pesawat yang beratnya ratusan ton bisa terbang di udara, sementara batu kecil saja langsung jatuh ke tanah? Jawabannya terletak pada hukum fisika, khususnya aerodinamika. Yuk, kita bahas bagaimana pesawat bisa mengatasi gravitasi dan melayang di udara!

1. Gaya yang Bekerja pada Pesawat

Saat pesawat terbang, ada empat gaya utama yang bekerja:

  • Gaya Angkat (Lift) – Gaya ke atas yang membuat pesawat bisa melawan gravitasi.
  • Gaya Berat (Gravity/Weight) – Tarikan ke bawah akibat gravitasi bumi.
  • Gaya Dorong (Thrust) – Gaya yang mendorong pesawat maju, dihasilkan oleh mesin.
  • Gaya Hambat (Drag) – Gaya gesekan udara yang memperlambat pesawat.

Agar pesawat bisa terbang, gaya angkat harus lebih besar dari gaya berat, dan gaya dorong harus mengalahkan gaya hambat.

2. Rahasia di Balik Sayap Pesawat (Prinsip Bernoulli)

Pesawat bisa terbang berkat desain sayapnya yang unik. Sayap pesawat memiliki bentuk airfoil, yaitu bagian atasnya melengkung sementara bagian bawahnya lebih datar. Saat pesawat bergerak maju, udara yang mengalir di atas sayap bergerak lebih cepat daripada udara di bawahnya.

Menurut Prinsip Bernoulli, semakin cepat udara bergerak, semakin kecil tekanannya. Karena udara di atas sayap lebih cepat, tekanannya lebih rendah dibandingkan udara di bawah sayap. Akibatnya, ada dorongan ke atas yang disebut gaya angkat (lift), yang membantu pesawat melawan gravitasi.

3. Mesin Jet Memberikan Daya Dorong

Agar pesawat bisa bergerak maju, dibutuhkan gaya dorong. Pada pesawat jet, gaya ini dihasilkan oleh mesin jet yang menghisap udara, mencampurnya dengan bahan bakar, lalu membakar campuran tersebut untuk menghasilkan ledakan yang mendorong pesawat ke depan.

Pada pesawat baling-baling, dorongan dihasilkan oleh baling-baling yang berputar cepat dan mendorong udara ke belakang, menciptakan efek dorongan ke depan sesuai dengan Hukum Ketiga Newton: "Setiap aksi memiliki reaksi yang berlawanan dan sama besar."

4. Kontrol Arah dan Keseimbangan

Agar pesawat bisa dikendalikan di udara, digunakan beberapa bagian penting:

  • Aileron – Terletak di ujung sayap, berfungsi untuk mengontrol kemiringan pesawat (roll).
  • Elevator – Berada di ekor pesawat, berfungsi mengatur naik-turunnya hidung pesawat (pitch).
  • Rudder – Juga berada di ekor, digunakan untuk mengontrol belokan pesawat (yaw).

Dengan mengatur bagian-bagian ini, pilot bisa mengendalikan arah dan kestabilan pesawat saat terbang.

Kesimpulan

Pesawat bisa terbang karena kombinasi dari gaya aerodinamika dan hukum fisika. Sayap pesawat menghasilkan gaya angkat dengan memanfaatkan Prinsip Bernoulli, sementara mesin jet atau baling-baling memberikan dorongan ke depan. Dengan mengontrol berbagai bagian pesawat, pilot bisa mengendalikan arah dan kestabilannya di udara.

Jadi, meskipun pesawat berat, selama gaya angkat lebih besar dari gaya berat dan gaya dorong lebih besar dari hambatan udara, pesawat bisa tetap terbang dengan stabil!

Bagikan

Salin Link | WhatsApp

Terbaru

Loading...