Kemana Jatuhnya Lampion Borobudur? Ini Fakta Menarik yang Perlu Kamu Tahu
Festival lampion di Candi Borobudur menjadi salah satu momen paling dinanti saat perayaan Waisak. Ribuan lampion dilepaskan ke langit malam sebagai simbol harapan dan doa. Tapi pernahkah kamu bertanya, ke mana sebenarnya lampion-lampion itu jatuh? Apakah mereka menghilang begitu saja di langit?
Tradisi Lepas Lampion di Borobudur
Setiap tahun, ribuan umat Buddha dan pengunjung dari berbagai daerah berkumpul di pelataran Candi Borobudur, Magelang. Setelah ritual puja dan doa bersama, lampion diterbangkan sebagai penutup acara Waisak. Momen ini selalu mencuri perhatian karena keindahan visual dan makna spiritualnya.
Lampion Tidak Menghilang Begitu Saja
1. Jatuh di Sekitar Area Perdesaan
Meskipun terlihat seperti terbang jauh, lampion biasanya jatuh dalam radius sekitar 5–15 km dari Borobudur. Lampion yang sudah kehabisan panas akan turun perlahan ke daratan, umumnya di area persawahan atau hutan sekitar.
2. Dikelola oleh Tim Pembersih
Panitia penyelenggara bekerja sama dengan warga sekitar untuk memantau dan mengumpulkan sisa lampion. Hal ini dilakukan agar tidak mencemari lingkungan atau mengganggu aktivitas masyarakat.
3. Tidak Mengganggu Penerbangan
Penerbangan di sekitar Borobudur akan dibatasi selama acara berlangsung. Koordinasi dengan otoritas penerbangan dilakukan agar tidak terjadi gangguan.
Akhir Kata
Lampion Borobudur tidak lenyap di udara, melainkan jatuh secara alami dan ditangani dengan sistematis oleh panitia serta warga. Ini menunjukkan bahwa tradisi indah bisa tetap lestari tanpa mengabaikan aspek lingkungan. Untuk kamu yang ingin tahu lebih banyak tentang tradisi Waisak dan budaya Nusantara lainnya, kunjungi astaloka.com dan temukan berbagai informasi menarik di sana.