Mengapa Pesawat Tidak Langsung Dimatikan Setelah Mendarat?
Setelah sebuah pesawat mendarat dan berhenti di apron atau gate, banyak penumpang mungkin bertanya-tanya: mengapa mesin pesawat tidak langsung dimatikan? Padahal, dari sudut pandang penumpang, perjalanan tampaknya telah selesai. Namun, ada alasan teknis dan operasional yang penting di balik keputusan tersebut.
Fungsi Mesin Setelah Pendaratan
1. Menggerakkan Sistem Pesawat
Mesin pesawat tidak hanya digunakan untuk terbang, tetapi juga berfungsi sebagai sumber utama tenaga untuk sistem kelistrikan, hidrolik, dan pneumatik di dalam pesawat. Setelah mendarat, sistem ini tetap dibutuhkan untuk menjalankan lampu kabin, ventilasi udara, AC, dan bahkan sistem navigasi sementara pesawat masih aktif di apron.
2. Manuver ke Gate
Biasanya, setelah mendarat, pesawat masih harus melakukan taksi atau bergerak perlahan ke terminal atau gate. Proses ini memerlukan tenaga dari mesin utama atau Auxiliary Power Unit (APU). Mesin utama baru dapat dimatikan setelah pesawat benar-benar berhenti dan terhubung ke sistem ground power.
Peran Ground Power Unit dan APU
Ground Power Unit (GPU) atau Auxiliary Power Unit (APU) akan digunakan sebagai sumber listrik pengganti sebelum mesin dimatikan. Jika GPU tidak tersedia atau belum terhubung, maka APU yang menyuplai tenaga listrik dan udara tekan. Mesin utama tidak boleh dimatikan sampai sistem pengganti ini aktif dan stabil.
Akhir Kata
Dengan memahami prosedur ini, kita dapat melihat bahwa keselamatan dan kenyamanan tetap menjadi prioritas bahkan setelah pesawat mendarat. Jadi, mesin tetap menyala bukan karena lupa dimatikan, tetapi karena memang masih diperlukan. Informasi ini disarikan secara ringkas dari sumber teknis dan penerbangan umum, termasuk ulasan dari situs astaloka.com.