Bayi usia 53 hari (sekitar 7–8 minggu) memang sering mulai tidur lebih lama, terutama di malam hari. Ini umum dan normal, dan biasanya jadi kabar baik untuk orang tua. Berikut penjelasan utamanya:
1. Sistem saraf bayi mulai matang
Di usia sekitar 2 bulan, otak bayi sudah lebih mampu:
- Mengatur siklus tidur–bangun
- Membedakan siang dan malam
Itulah sebabnya bayi tidak lagi sering terbangun setiap 1–2 jam seperti saat newborn.
2. Perut bayi sudah lebih kuat menampung ASI
Lambung bayi makin besar, sehingga:
- Bisa minum ASI lebih banyak dalam satu sesi
- Lebih kenyang dan puas
- Tidur bisa 3–5 jam berturut-turut, terutama malam hari
Jika bayi menyusu efektif dan berat badan naik baik, ini tanda positif.
3. Refleks kaget (Moro reflex) mulai berkurang
Di usia ini, refleks kaget yang sering membuat bayi terbangun:
- Mulai melemah
- Bayi jadi lebih tenang saat tidur
- Tidak mudah terbangun oleh gerakan sendiri
4. Bayi mulai punya ritme tidur alami
Tanpa disadari, tubuh bayi mulai membentuk pola:
- Malam → tidur lebih panjang
- Siang → tidur lebih pendek tapi sering
Ini adalah awal terbentuknya sleep pattern, meski belum stabil sepenuhnya.
5. Lingkungan sudah dikenali bayi
Bayi mulai mengenali:
- Suara rumah
- Cara digendong
- Pola menyusui
- Rutinitas menjelang tidur
Rasa aman ini membantu bayi lebih cepat terlelap dan tidur lebih lama.
Kapan perlu waspada?
Tidur lama tidak masalah selama bayi:
- Tetap menyusu dengan baik
- Popok basah minimal 6–8 kali sehari
- Berat badan naik sesuai grafik
- Saat bangun terlihat aktif dan responsif
Perlu konsultasi bila:
- Bayi sangat sulit dibangunkan untuk menyusu
- Menyusu jauh berkurang
- Popok basah sangat sedikit
- Bayi tampak lemas atau pucat
Kesimpulan singkat
Bayi usia 53 hari tidur lebih lama adalah tanda perkembangan normal. Artinya tubuh dan otaknya mulai bekerja lebih efisien. Selama kebutuhan minum dan tumbuh kembang terpenuhi, orang tua tidak perlu khawatir.